Aku mulai merasakan sesuatu mulai mendekat. Dapat kurasakan ada semilir angin yang menyambar telingaku dan perlahan mengangkat rambutku. Aku merinding. Kakiku seperti tersengat,dan spontan aku menghentaknya ke atas. Kupeluk lututku dng ke2 tanganku yang mulai gemeletar. Ada geteran yang tak bisa kugambarkan , Mulai merangsek naik ,terus ke atas hingga pada satu titik aku tak tahu apa yang telah terjadi .
Ada air yang mulai jatuh pelan tapi pasti membasahi tangan dan lututku yang gemeletar. Aku diam dan terseduh-seduh. Seperti ada jiwa lain mencoba merasukiku. Tepatnya menyergapku pelan dan sedikit lagi melumpuhkanku.
Hampir setiap saat perasaan seperti itu menghampiriku. Bahkan aku bertanya-tanya "Apa aku masih baik-baik saja?",tapi aku tak pernah mendapatkan jawabanku....
semua bermula dari bayangan yang menyelinap dihadapanku,dimalamku terlelap. Mimpi yang mbuatku tak dpt tertidur lagi.berhari-hari aku tak dapat tidur,hingga kantung mataku jatuh. Ada lingkaran hitam dibawah klopak-nya.
Malam itu aku yang kelelahan setelah pulang latihan marching band dihadang oleh dua orang berbadan tegap,yang jika bisa kuperkirakan usianya sekitar 23 tahun. Mata mereka tajam tersorot padaku. Menyudutkanku.
Kemarin aku juga melihat mereka ada didepan gerbang sekolah Anis, tetangga yang hampir setiap hari berangkat sekolah denganku. Mereka menunjukkan gerak-gerik yang membuatku mencium aroma tak enak. Tapi semua pandangan itu tertepis begitu saja,tak lagi aku simpan dipikiran. Bersamaan dengan injakan pedal gas dari k'tio ,aku menuju sekolahku.
Aku baru dua tahun di makassar,tak merasa punya musuh ataupun orang yang pernah berselisih dngku dan hingga kini menyimpan dendam. Aku anak rumahan yang blum punya terlalu banyak teman.teman pun hanya anis dan rayi yg sangat dekat denganku selama di kota ini. Merekalah yg menjadi semacam guide yg menunjukkan bagaimana ak harus beradaptasi selama di makassar .
orang-orang yang aku lihat kemaren malam benar2 orang yg ak tidak kenal.wajah mereka pun sama sekali tak pernah aku lihat sebelumnya dan yakin juga bukan tmannya Anis. Jika mereka teman dari Anis aku sudah pasti mengenalinya. Karna aku,Anis dan Rayi telah lama berteman smenjak aku ada dimakassar. Mereka adalah teman terbaik yang pernah kupunya.
***
kedua orang misterius itu semakin lama smakin mendekat padaku. Aku mulai gugup, ak sama skali tak punya keahlian bela diri ,.
"bagaimana jika mereka benar2 ingin mencelakiku??, bagaimana klw mereka ingin membunuhku?" ak terus bertanya-tanya dalam hati.
pikiranku mulai kacau,segala kemungkinan dari yg masuk akal sampai yg benar2 nonsense singgah di otakku.
"sudahlah,apapun itu akan kuhajar mereka .klw mereka berani menyentuhku.." pikirku yg sudah mulai ketakutan.
saat itu ak benar2 gugup tapi sisi lain diriku yg tak ingin,sangat tak ingin dilukai mulai berteriak lantang, mulai sedikit demi sedikit mengumpulkan keberanianku untuk melawan,walaupun tak punya sama skali keahlian bela diri,tapi tekad ku sudah bulat untuk melawan mereka habis2an kalau saja mereka benar2 ingin melukaiku.